“Ehhh kenapa aku memikirkan namja tadi! Ihhh
andwae...hyung melarangku untuk memikirkan manusia. Tapi kalau dipikir-pikir
kenapa hyung berkata semua manusia itu jahat? Apa salah mereka? Mereka
mengambil hewan peliharaanku (ikan-ikan) untuk kehidupan mereka dengan cara
yang benar....aku bingung memikirkan itu semua! Lebih baik aku tanyakan
langsung pada hyungku saja!”
Seketika ia berenang lagi menuju sebuah kastil yang
begitu indah. Kastil berwarna biru safir itu terletak di dasar laut dengan
banyaknya tumbuhan laut berwarna-warni yang berada di sekitarnya. Ikan-ikan
berenang bebas dan bermain di sana.
“Aku pulang! Hyung...kalian dimana?”
Ia lihat di sekeliling kastil itu dan melihat
hyungnya sedang berkumpul di ruang keluarga. Entahlah tumben sekali mereka
berkumpul, biasanya ada yang tiduran atau melakukan kegiatan yang lainnya. Ia
hampiri hyungdeul-nya yang sedang membicarakan sesuatu yang penting
“Hyung? Apa yang sedang hyung lakukan di sini?
Tumben sekali! Apa yang sedang kalian bicarakan?”
“Ah..tidak ada apa-apa...tidak terlalu
penting.....hanya masalah sepele! Waeyo?”
“Aniya, aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu,
Leeteuk hyung ...”
“Apa yang ingin kau tanyakan, Kyunnie?”
“Itu..uhmm....kenapa duyung-duyung seperti kita
sangat membenci manusia? Apa salah mereka pada kita?”
‘Kenapa kau
menanyakan hal ini, Kyunnie? Hyung belum siap menjawab pertanyaanmu’ batin
Leeteuk
“Hyung...hyung...aku bertanya padamu! Kenapa kita
sangat membenci manusia? Kita, kan sama-sama hidup di Bumi! Yang beda hanya
tempatnya saja, kita di air mereka di darat...”
“Hyung tak tahu jawaban itu! Pokoknya kau harus
menjauhi manusia!”
“Hyung selalu saja mengatakan itu padaku! Tetapi kau
tak mau memberi alasan kenapa aku harus menjauhi manusia! Katakan padaku
kenapa?”
“Uhm..ah...Kyunnie, kau mau manisan rumput laut?
Hyung membuatnya khusus untukmu!”
“Whoaaa! Manisan rumput laut?! Aku mau! Hyung
letakkan dimana manisannya? Aku sangat menginginkannya!”
“Itu ada di ruang makan. Ambilah”
“Yeay! Gomawo, hyung! Saranghaeyo!” sambil memeluk
hyung tertuanya dan berenang kembali meuju ruang makan
3 detik setelah kepergian dongsaeng termuda,
terchubby, terputih, dan tergembulnya itu, semua dongsaengdeul-nya -minus
Kyuhyun karena masih asik dengan makanannya-
kembali menatap hyung tertuanya kembali sesaat mereka tercengang 3 detik
yang lalu.
“Hyung, cepat sekali kau mengalihkan perhatian
Kyunnie!” sahut Eunhyuk
“Nde! Kenapa hyung tidak memberikan jawaban
sebenarnya kepada Kyunnie?” tanya Heechul
“Hyukjae-ah, Heechul-ah....ada saatnya nanti aku
akan memberitahu padanya alasan kita membenci manusia. Ini belum saatnya dia
tahu semuanya!”
“Kau benar, hyung...”
........................
Kembali lagi ke Siwon yang mengistirahatkan tubuhnya
di kasur king size-nya tetapi matanya belum terpejam juga! Sebenarnya ia masih
memikirkan namja yang menolongnya tadi. Sekilas ia melihat wajahnya walaupun
dari jarak jauh. Wajahnya chubby, kulitnya putih, dan kalau ia tak salah lihat
rambut ebonynya berwarna coklat madu.
“Aisshh...kenapa aku memikirkan namja itu. Tapi ia
seperti malaikat! Entah kenapa aku melihatnya sangat bersinar! Entahlah...lebih
baik aku tidur saja!”
JDAAAAR...
JDAAAARR....
WUSH...
WUSHH....
Angin dan petir berhembus dengan kencang hingga
menerbangkan kembali gordyn putih jendelanya. Siwon tak suka ada suara berisik
itu dan kembali ia melangkahkan kakinya sambil memeluk tubuh tegapnya dengan
tujuan awal ingin menutup jendela. Ia lihat kembali langit gelap di Pulau Jeju
yang sudah dihiasi petir yang menyambar. Sepintas ia mengingat namja tadi yang
menyeretkan tubuhnya menuju tengah laut itu. Perasaannya terus berkecamuk
bagaimana keadaan namja itu sekarang.
‘Semoga kau
baik-baik saja, namja yang tak dikenal’ batin Siwon sambil menutup
jendelanya
To be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar