Kamis, 18 Agustus 2016

3rd fanfiction

A Million Pieces

Itulah segelintir percakapan yang ada di ruangan dokter yang sering mungurusi penyakit Kyuhyun. Yah Kyuhyun menderita kanker otak sejak kecil dan itupun ketika usia Kyuhyun masih satu setengah tahun bisa kebayang berapa tahun ia menderita penyakit mematikan ini selain leukemia. Di usianya yang terbilang muda, yaitu sekitar 24 tahun banyak aktivitas yang harus dijalani sebagai mahasiswa. Mulai dari mengurus mading di kampusnya, hingga memotret setiap event-event yang diadakan di kampusnya.

Kedua orangtua Kyuhyun meninggalkan ruangan dokter dan segera menuju ruang rawat Kyuhyun. Di sana terbaring lemah namja polos dan lugu dengan tangan kanannya tertancap infus entah untuk ke berapa kalinya.

“Ngghh....Eomma, appa.....aku dimana?” lirih Kyuhyun yang telah sadarkan diri
“Syukurlah kau sudah sadar! Kau di rumah sakit, Kyuhyun-ah....penyakitmu kambuh lagi”
“Kyuhyun-ah, apa kau masih merasakan sakit?”
“Kepalaku........pusing........” sambil memegangi kepalanya
“Sudah sekarang kau harus banyak istirahat! Dimana obatmu?”
“Mianhae appa.....obatku mungkin terjatuh di jalan saat aku mengendarai sepeda”
“Ya sudah....nanti appa belikan obatmu yang baru! Dan ingat jangan sampai hilang atau tertinggal di kampus!”
“Ne appa”

................

Kyuhyun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Walaupun penyakitnya belum sembuh, tapi setidaknya ia tak merasakan sakit itu lagi.

“Kyuhyun, besok kau tak usah masuk kampus dulu. Kondisi kesehatanmu belum stabil, kau harus perbanyak istirahat!”
“Benar apa yang dikatakan appamu, kau harus istirahat. Arraseo?”
“Arraseo....aku mau tidur, aku sangat lelah” lirih Kyuhyun yang masih dipapah sang ibunda.
“Mau Eomma bantu ke kamar?”
“Anni Eomma, aku bisa sendiri” sambil melepas rangkulan Park Hana

Park Hana yang melihatnya itu merasa kasihan. Dilihatnya Kyuhyun yang sedang berjalan pelan menuju kamarnya. Tangan lemahnya terus menerus memegang sofa dan meja telepon menuju lantai dua kamarnya. Langkahnya tertatih menaiki anak tangga sambil memegang kayu pegangan di sisi kanan kiri.

AT KYUHYUN’S BEDROOM

Kyuhyun merebahkan dirinya di ranjang tempat tidurnya dengan perlahan. Sambil memandang langit-langit kamarnya, ia terus memikirkan tentang apa yang akan  terjadi pada dirinya nanti.
‘Tuhan, aku hanya ingin hidup hingga aku dapat membahagiakan semua orang yang aku sayangi. Jika semua orang itu telah mendapatkan kebahagiaannya masing-masing, Engkau bisa mengambil nyawaku kapan saja. Tapi aku tak tahu sampai dimana aku bisa bertahan....hanya Engkau yang tahu hidupku nantinya’

Perlahan namun pasti matanya terpejam untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lemah itu.

....................

THURSDAY, 10.00 AM

Kyuhyun kembali masuk ke kampusnya setelah 2 hari absen akibat penyakitnya itu. Mulai hari ini, Kyuhyun diantar oleh supirnya karena mengingat kondisi kesehatan Kyuhyun yang lemah. Sebenarnya Kyuhyun lebih senang bersepeda daripada harus diantar jemput oleh supir.

“Ahjussi, turunkan aku di sini saja! Ini sudah sampai gerbang kampusnya. Biar aku yang jalan masuk ke dalam. Ahjussi antar saja appaku!”
“Ne”

Kyuhyun segera melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Memang belum banyak mahasiswa yang datang pada jam segini. Hanya dia dan......seorang namja yang duduk tepat di sebelahnya. Yap .....

“Anneyeong....”
“Hem....”
“Anneyeong...”
“Waeyo? Eits...kalau tak salah kita pernah bertemu!”
“Ne! Cho Kyuhyun imnida!” sambil menyodorkan tangan putih pucatnya.
“Choi Siwon imnida...tanganmu hangat dan kurus...” jawab Siwon dengan malas
“Hehe....kau yang pernah mencoba bun...humpp...” ucapannya terhenti saat Siwon membekap mulut merah ranum itu dengan kedua tangannya.
“Bisakah kau untuk tidak mengatakan hal itu? Kau ini sangat polos!”

Kyuhyun terus menepukkan lengan Siwon dengan tangannya menandakan bekapan yang diberikan Siwon harus dilepaskan.

“Huft...kau membuatku sesak nafas, hyung! Jika aku mati nanti, kau harus bertanggung jawab!”
“Siapa suruh yang bilang masalah itu!” sambil memasang earphone ke telinganya.
“Hyung sedang mendengar lagu apa? Apa aku boleh mendengarnya?”
Siwon yang melihat Kyuhyun ingin mengambil sebelah earphonenya segera menepuk cukup keras tangan itu!
“Yak! Apa yang kau lakukan dengan earphoneku?”

“Aku hanya ingin mendengar lagu yang kau dengar, hyung”
“Aku bukan hyungmu! Jadi jangan panggil aku hyung!”
“Tapi...”
“Sudahlah, aku mau ke taman kampus!”
Kyuhyun yang melihat tingkah namja yang di hadapannya ini hanya tersenyum tulus.
“Aku yakin suatu saat aku bisa membuat hyung sayang padaku! Aku berjanji!”


To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar