Itulah segelintir percakapan yang ada di ruangan
dokter yang sering mungurusi penyakit Kyuhyun. Yah Kyuhyun menderita kanker
otak sejak kecil dan itupun ketika usia Kyuhyun masih satu setengah tahun bisa
kebayang berapa tahun ia menderita penyakit mematikan ini selain leukemia. Di
usianya yang terbilang muda, yaitu sekitar 24 tahun banyak aktivitas yang harus
dijalani sebagai mahasiswa. Mulai dari mengurus mading di kampusnya, hingga
memotret setiap event-event yang diadakan di kampusnya.
Kedua orangtua Kyuhyun meninggalkan ruangan dokter
dan segera menuju ruang rawat Kyuhyun. Di sana terbaring lemah namja polos dan
lugu dengan tangan kanannya tertancap infus entah untuk ke berapa kalinya.
“Ngghh....Eomma, appa.....aku dimana?” lirih Kyuhyun
yang telah sadarkan diri
“Syukurlah kau sudah sadar! Kau di rumah sakit,
Kyuhyun-ah....penyakitmu kambuh lagi”
“Kyuhyun-ah, apa kau masih merasakan sakit?”
“Kepalaku........pusing........” sambil memegangi
kepalanya
“Sudah sekarang kau harus banyak istirahat! Dimana
obatmu?”
“Mianhae appa.....obatku mungkin terjatuh di jalan
saat aku mengendarai sepeda”
“Ya sudah....nanti appa belikan obatmu yang baru!
Dan ingat jangan sampai hilang atau tertinggal di kampus!”
“Ne appa”
................
Kyuhyun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Walaupun penyakitnya belum sembuh, tapi setidaknya ia tak merasakan sakit itu
lagi.
“Kyuhyun, besok kau tak usah masuk kampus dulu.
Kondisi kesehatanmu belum stabil, kau harus perbanyak istirahat!”
“Benar apa yang dikatakan appamu, kau harus
istirahat. Arraseo?”
“Arraseo....aku mau tidur, aku sangat lelah” lirih
Kyuhyun yang masih dipapah sang ibunda.
“Mau Eomma bantu ke kamar?”
“Anni Eomma, aku bisa sendiri” sambil melepas
rangkulan Park Hana
Park Hana yang melihatnya itu merasa kasihan.
Dilihatnya Kyuhyun yang sedang berjalan pelan menuju kamarnya. Tangan lemahnya
terus menerus memegang sofa dan meja telepon menuju lantai dua kamarnya.
Langkahnya tertatih menaiki anak tangga sambil memegang kayu pegangan di sisi
kanan kiri.
AT KYUHYUN’S BEDROOM
Kyuhyun merebahkan dirinya di ranjang tempat
tidurnya dengan perlahan. Sambil memandang langit-langit kamarnya, ia terus
memikirkan tentang apa yang akan terjadi
pada dirinya nanti.
‘Tuhan, aku hanya ingin hidup hingga aku dapat
membahagiakan semua orang yang aku sayangi. Jika semua orang itu telah
mendapatkan kebahagiaannya masing-masing, Engkau bisa mengambil nyawaku kapan
saja. Tapi aku tak tahu sampai dimana aku bisa bertahan....hanya Engkau yang
tahu hidupku nantinya’
Perlahan namun pasti matanya terpejam untuk
mengistirahatkan tubuhnya yang lemah itu.
....................
THURSDAY, 10.00 AM
Kyuhyun kembali masuk ke kampusnya setelah 2 hari
absen akibat penyakitnya itu. Mulai hari ini, Kyuhyun diantar oleh supirnya
karena mengingat kondisi kesehatan Kyuhyun yang lemah. Sebenarnya Kyuhyun lebih
senang bersepeda daripada harus diantar jemput oleh supir.
“Ahjussi, turunkan aku di sini saja! Ini sudah
sampai gerbang kampusnya. Biar aku yang jalan masuk ke dalam. Ahjussi antar
saja appaku!”
“Ne”
Kyuhyun segera melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Memang belum banyak mahasiswa yang datang pada jam segini. Hanya dia dan......seorang
namja yang duduk tepat di sebelahnya. Yap .....
“Anneyeong....”
“Hem....”
“Anneyeong...”
“Waeyo? Eits...kalau tak salah kita pernah bertemu!”
“Ne! Cho Kyuhyun imnida!” sambil menyodorkan tangan
putih pucatnya.
“Choi Siwon imnida...tanganmu hangat dan kurus...”
jawab Siwon dengan malas
“Hehe....kau yang pernah mencoba bun...humpp...”
ucapannya terhenti saat Siwon membekap mulut merah ranum itu dengan kedua
tangannya.
“Bisakah kau untuk tidak mengatakan hal itu? Kau ini
sangat polos!”
Kyuhyun terus menepukkan lengan Siwon dengan
tangannya menandakan bekapan yang diberikan Siwon harus dilepaskan.
“Huft...kau membuatku sesak nafas, hyung! Jika aku
mati nanti, kau harus bertanggung jawab!”
“Siapa suruh yang bilang masalah itu!” sambil
memasang earphone ke telinganya.
“Hyung sedang mendengar lagu apa? Apa aku boleh
mendengarnya?”
Siwon yang melihat Kyuhyun ingin mengambil sebelah
earphonenya segera menepuk cukup keras tangan itu!
“Yak! Apa yang kau lakukan dengan earphoneku?”
“Aku hanya ingin mendengar lagu yang kau dengar,
hyung”
“Aku bukan hyungmu! Jadi jangan panggil aku hyung!”
“Tapi...”
“Sudahlah, aku mau ke taman kampus!”
Kyuhyun yang melihat tingkah namja yang di
hadapannya ini hanya tersenyum tulus.
“Aku
yakin suatu saat aku bisa membuat hyung sayang padaku! Aku berjanji!”To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar