Sabtu, 20 Agustus 2016

A Million Pieces

Part 5

“Mianhae....jeongmal mianhae...”bisik Siwon pelan di telinga Kyuhyun sambil mengelus kepala Kyuhyun yang berhiaskan rambut ebony yang halus berwarna kecoklatan.

Kyuhyun yang mengerti maksud perkataan maaf dari namja yang memeluknya hanya mengangguk pelan dan kembali mencari kehangatan di dada bidang Siwon. Untung saja teman-temannya yang lain sudah keluar dari aula musik itu dan sekarang tersisa 2 makhluk ciptaan Tuhan yang sedang berpelukan. Siwon akhirnya mengerti kenapa namja yang ia peluk ini selalu ramah bahkan menyelamatkannya dari aksi bunuh dirinya, karena namja yang sedang merasakan hangatnya pelukannya ini kesepian dan tak punya teman di sini. Dan bodohnya saat itu Siwon dengan mudahnya melontarkan kata-kata pedas kepadanya dan sukses menbuat Kyuhyun mengeluarkan air matanya. Jjinja pbaboya, Siwon-ssi!

....................

03.00 PM KST

Namja bertubuh atletis ini segera keluar dari kampus dan menuju parkiran mobil. Tetapi, baru sampai di pintu keluar kampus, ia melihat Kyuhyun sedang menunggu seseorang dengan wajah cemas. Entah apa yang dipikirkan namja polos ini....

“Kyuhyun-ssi....”

“Eh... Siwon hyung...ada apa?”

“Sepertinya kau menunggu seseorang? Siapa?”

“Aku sedang menunggu supir keluargaku, tapi kenapa dia tak datang? Aku sudah menghubungi dia berkali-kali, tapi tak diangkat! Appa dan eommaku sedang di luar negeri. Jadi hanya ada aku dan pelayan di rumahku saja” sambil sedikit memukul handphone ke telapak tangannya.

“Mau ku antar pulang? Ku lihat kau sangat cemas!”

“Ahh..apa tak merepotkanmu? Nanti bagaimana denganmu? Pasti kedua orangtuamu cemas terhadap dirimu!”

“Aku tinggal sendiri di apartemen. Jadi tak ada yang bisa melarangku!”

“Ahhh tapi....”

“Ya sudah kau tunggu sini, aku akan ambil mobilku di parkiran”

Kyuhyun hanya terdiam, seperti patung saat menunggu orang yang berbaik hati mnegantarkannya ke rumahnya. Tak butuh waktu lama, mobil sport mewah Siwon berhenti sempurna di hadapan Kyuhyun. Dengan segera ia turun dan menjabat tangan putih pucat Kyuhyun untuk masuk ke mobilnya. Sang empunya tangan hanya mengikuti instruksi dari Siwon, benar-benar seperti boneka.....

BRAK

Pintu mobil itu tertutup sudah dan sang pemilik mobil juga sudah siap berkendara. Tak butuh waktu lama, mobil itu bergerak menuju tempat tinggal namja yang sebenarnya ‘tidak’ ingin diantar pulang. Lihat saja ekspresi wajahnya, seperti seorang anak kecil yang cemas saat masuk ke mobil yang tak ia kenal. Kyuhyun terus saja memegang tasnya dengan erat seakan-akan hanya itu pelindungnya, entah apa yang ia takutkan.....

“Kyuhyun-ssi, kenapa kau cemas seperti itu?”

“Ah...aniya! Aku tak apa....”

“Yak...aku bukan orang jahat jadi tak usah berekspresi seperti itu. Oh iya apa benar ini arah ke rumahmu?”

“Ne! Ada pertigaan, belok kanan, dan lurus terus masuk komplek Hyunsee rumah nomor tiga dari depan itu rumahku”

“Ohh arraseo”

.................

“Aku pulang!”

“Tuan muda Kyuhyun....tuan muda!” panggil ahjumma sambil sedikit berlari dari dapur

“Waeyo ahjumma, sepertinya sangat penting....”

“Sesuai dengan amanat dari nyonya besar, tuan muda check up terlebih dahulu....dan cheonsahamnida tuan muda masalah supir yang telat menjemput tuan karena ada kerusakan”

“Gwaenchana....aku juga dijemput oleh teman kuliahku...kalau masalah check up, ne aku akan bersiap-siap diri dulu. Apakah supir sudah pulang?”

“Belum tuan muda, katanya sebentar lagi.”

“Baiklah ahjumma, aku akan ke kamar....”

Dan baiklah seperti yang sudah dikatakan oleh ahjumma, Kyuhyun mulai menjalani check up untuk pertama kalinya, gugup sudah pasti karena selama ini Kyuhyun hanya meminum obat yang sudah dibeli oleh appa-nya di rumah sakit ketika ia merasakan sakit di kepalanya lagi.

Seoul City Hospital

Langkahnya yang pelan mengiringi rasa gugupnya. Entahlah berita apakah yang akan ia dapat setelah check up nanti, apa itu baik atau buruk terserah semua sudah diatur oleh Tuhan, tinggal hamba-Nya sendiri yang berusaha untuk merubah itu semua. Tak butuh waktu yang lama Kyuhyun sudah tiba di ruangan spesialis onkologi.

“Leeteuk uisanim?”

“Ne, oh Kyuhyun-ssi! Apa kau mau melaksanakan check up untuk pertama kalinya?”

“Nde uisanim, apa prosesnya lama?”

“Aniya, hanya 30 menit, Kyuhyun-ssi. Langsung dimulai saja, ya?”

Proses check up selesai dalam kurun waktu 30 menit. Namja berambut coklat ini masih menunggu hasil tes-nya dengan cemas, dan sesekali ia bergumam memanjatkan doa kepada Tuhan agar hasilnya tidak mengecewakannya. Dan setelah menunggu 1 jam lamanya, uisanim segera masuk ke ruangannya kembali dan menyerahkan hasil tes milik Kyuhyun.

“Kyu-ssi, mianhae sebelumnya....kanker di otakmu tumbuh dengan sangat cepat dan ini sudah masuk stadium 3. Ku rasa kau bisa mengambil tindakan secepatnya untuk melakukan tindakan operasi at...”

“M..mwo? S...stadium 3? Apa sudah separah itu, uisanim? Ap...pa aku akan mati? ANDWAE! 
Hiks.......andwae..hiks hiks hiks.....aku tidak mau operasi.....biarkan aku mati perlahan...biarkan aku mati perlahan....”tangis Kyuhyun


“Sttt....uljima, sebaiknya kau tak usah menangis...malah itu akan memperparah penyakitmu jika kau masih depresi seperti ini...uisa akan bantu semaksimal mungkin untuk menyembuhkanmu....kau jangan pernah katakan itu lagi, Tuhan pasti takkan suka melihat hamba-Nya menyerah begitu saja...uisa hanya bisa memberimu obat untuk meredakan rasa sakitnya...” sambil menuliskan resep obat untuk Kyuhyun




To be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar