A Million Pieces
Kata orang, cinta itu buta. Tidak memandang siapa
yang ia cintai! Yap memang kadang-kadang istilah itu ada benarnya juga. Toh
banyak juga orang yang bilang cinta itu bagaikan obat yang dapat membuat
siapapun menjadi bersemangat. Mungkin ini yang menjadi alasan dari apa yang
dirasakan namja polos dan lugu ini, Cho Kyuhyun yang selalu berusaha untuk yang
terbaik kepada keluarga dan teman-temannya, khususnya untuk Choi Siwon yaitu
namja yang Kyuhyun sukai hingga akhir hayatnya.
Seoul, 12.00 PM
Namja polos dan imut ini telah keluar dari
universitasnya dan segera mengambil sepedanya untuk bergegas ke rumahnya. Yap
Cho Kyuhyun! Namja yang selalu berbuat baik kepada setiap orang. Kepolosan dan kebaikan
hatinya membuat orang yang berada di sekitarnya merasa tersentuh dan
kadang-kadang ada yang mempermainkan sikap kerendah hatian Kyuhyun ini.
Penjaga kampus yang selalu berada di pos jaga sedang
mengangkut sampah yang telah ia kumpulkan. Banyak mahasiswa lain tak perduli
dengannya, mereka hanya terobos pagar kampusnya tanpa memperdulikan betapa
susahnya mengangkut sampah yang banyak itu. Kyuhyun yang merasa kasihan
melihatnya segera menghentikan kayuhan sepedanya dan turun untuk membantu
penjaga itu.
“Ahjussi, mau ku bantu?”
“Ah...anni, ahjussi bisa melakukannya sendiri.
Sebaiknya kau langsung pulang ke rumahmu, nanti kau dicari kedua orangtuamu!”
“Tapi, aku ingin membantu ahjussi...ya sudah kalau
tidak boleh, aku pulang” ucapnya tertunduk sambil membungkukkan badannya.
Ahjussi yang bersalah telah membuat Kyuhyun bersedih
segera mengizinkan Kyuhyun untuk membantunya, walaupun hanya satu kantung
sampah saja. Kyuhyun yang awalnya sedih langsung memasang wajah bahagia dan
segera membantu ahjussi itu dengan semangat.
10 menit kemudian
“Sudah, sisanya biar ahjussi yang selesaikan!
Ghamsahamnida, Kyuhyun-ssi!” sambil membungkukkan kepalanya.
“Ne, aku senang membantu ahjussi! Aku pulang!”
Kyuhyun
segera mengayuh sepedanya kembali sambil terus tersenyum. Ia tak mau melewatkan
satu harinya dengan terus memasang wajah yang sedih. Ia suka untuk memasang
wajah yang bahagia itu, meski terselip rasa sedih dan kekecewaan di dalamnya.
Ia selalu menyapa orang-orang yang memberikan salam padanya.
“Anneyeong, Kyuhyun-ssi”
“Anneyeong ahjumma!” sambil mengayuh sepedanya
kembali
Di jembatan Sungai Han, Kyuhyun melihat seorang
namja yang sepertinya sedang bersedih. Tidak hanya sampai di situ saja, Kyuhyun
melihat namja itu segera mengambil ancang-ancang untuk bunuh diri! Kyuhyun yang
melihat itu segera mengerem sepedanya dan menarik kedua bahu yang menurutnya
tegap itu.
“Hyung, jangan bunuh diri! Jebal...jangan bunuh
diri! Tuhan sangat tidak suka jika hamba-Nya cepat putus asa!”
“Andwae! Lepaskan aku! Biarkan aku mati, aku sudah
bosan hidup!”
“Aku mohon jangan! Hyung masih punya mimpi yang
ingin hyung raih, kan? Ku mohon jangan membuat mimpimu hancur karena satu
masalah saja!”
Namja yang awalnya hendak bunuh diri langsung menghentikan
aksi nekadnya itu. Seketika ia langsung berbalik dan memandang wajah polos dan
aegyo itu. Bukan tatapan terima kasih, melainkan tatapan murka yang ia
tunjukkan kepada namja berwajah putih pucat itu.
“Siapa kau, hah? Malaikat?! Kau tidak tahu saja
masalah yang ku hadapi! Jangan bersikap sok suci!”
“Mianhae, hyung....aku hanya ingin membuat hyung
dapat berpikir lebih jernih....aku tak bermaksud yang lain...aku hanya ingin
hyung bisa menjalani hidup ini dengan indah, bukan dengan cara seperti
ini”ucapnya dengan pelan sambil menundukkan kepalanya.
“Walaupun begitu, jangan pernah ikut campur urusan
orang!” bentak namja itu sambil melangkah menuju mobil sportnya meninggalkan
Kyuhyun yang sekarang menitikkan air mata dari kedua mata onyxnya. Kasihan
sih....
“Kyuhyun...hwaiting!” sembari menghapus air matanya
dan mengayuh sepedanya.
Namja itu masih memasati Kyuhyun yang tadinya
menghapus air matanya sambil mengatakan sesuatu yang tak jelas ia dengar, kalau
diperhatikan seperti menyemangati diri sendiri dan pergi meninggalkannya.
“Namja aneh, polos, namun....ia manis” sambil
menyunggingkan senyuman tipisnya dan mengendarai mobilnya.
To be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar