“Yak, Kyunnie! Kau dari mana saja, huh?! Kami
mencarimu tau!”
“Mianhae, Leeteuk hyung...aku bosan jadi aku ke
daratan untuk bermain sebentar. Matahari sedang terbit, Kau kan tahu
kebiasaanku saat matahari terbit! Lagipula di dalam sini aku juga bosan!”
“Ne, hyung tahu itu, Kyu. Tapi kau pergi ke daratan
tanpa seorang pengawal. Bagaimana ada manusia yang melihatmu dan menangkapmu
dan akhirnya kau dibunuh? Hyung sangat mencemaskanmu!”
“Aishh hyung, aku ini sudah besar! Jadi aku bisa
jaga diri, kok!”
“Ne, tapi kau adalah dongsaeng kami yang masih
sangat polos dan lugu. Kami tak mau ada makhluk lain atau manusia yang akan
melukaimu”
“Donghae hyung, aku mengerti akan hal itu. Tapi
bermain di daratan tak ada salahnya, kan? Ya udah aku akan bermain di sini
saja” pasrahnya sambil kembali berenang di lautan indah itu.
“Leeteuk hyung, bolehkah aku mengatakan sesuatu?”
“Ne, apa yang ingin kau katakan, Hae-ah?”
“Sekarang Kyunnie kita sudah besar. Seingatku dulu
ia hanyalah seorang bayi yang gembil dan menggemaskan. Kemudian dia selalu
merengek untuk digendong karena belum kuat untuk berenang”
“Ahhh nde, Aku masih ingat itu, Hae-ah....Kyunnie
kecil kita dulu seing sekali mengerjai kita dengan melempar mainan kerangnya ke
arah kita, kemudian kita menghukumnya dengan tidak boleh makan manisan rumput
laut kesukaannya, dan dia menangis meminta maaf dengan
kita....Haaahhh.....sekarang dia sudah besar, dan kau tak lupa kan?”
“Apa, hyung? Oh aku hampir lupa! Kyunnie adalah
duyung terakhir yang terlahir di keluarga kita. Appa merupakan pangeran
duyung dan eomma adalah manusia yang
baik. Kasihan Kyunnie ia tidak bisa melihat wajah appa dan eomma akibat ulah
manusia-manusia keji yang telah merenggut nyawa eomma dan appa , tetapi Kyuhyun
mewarisi semua kekuatan appa. Dan dia harus mengeluarkan kekuatannya untuk
menyucikan lautan ini dan melupakan sejarah kematian eomma dan appa kita yang
merupakan pemimpin duyung di lautan ini!”
“Kau perhatikan saja sisik dan ekornya berbeda dari
kita. Lebih berkilau dan bersinar daripada yang kita. Ini dikarenakan
kekuatannya merupakan gabungan dari kekuatan kita. Kita hanya memiliki satu
kekuatan saja. Dan sekarang saatnya, dia harus kembali menyucikan lautan ini.
Panggillah dia dan saudara kita yang lain. Dan kumpullah di ruangan tengah....”
...............................
Jeju
Resort, Pulau Jeju, 22.00 KST
Malam telah tiba. Setiap insan akan menuju ruang
peristirahatannya. Begitu pula namja bertubuh atletis ini sudah mulai merasakan
kantuk karena semilir angin dari pantai dan menerbangkan kain gordyn di jendela
besarnya yang sengaja ia tidak tutup.
“Hoaammm.... aturannya masih ingin menyelesaikan
editan ini, ya sudah aku pergi tidur saja. Lagipula waktu liburanku di sini
juga masih lama!”
Dengan malas dan mata tajamnya yang mungkin sudah
berukuran 5 watt, ia melangkah menuju jendela besarnya sambil menikmati angin
malam yang membuatnya semakin mengantuk. Tiba-tiba, ia melihat laut di pantai
yang ia kunjungi begitu terang-menderang! Entah ini hanya halusinasinya saja
atau memang benar lautan itu sedang bersinar.
“Whoaa...warna laut itu saphire blue, keren banget!
Tapi kok sampai seterang gitu, yah? Apa di sana diberi lampu neon, ya? Bodo
amat, yang penting aku mau tidur....Hooaaamm”
To be continue........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar