Sabtu, 20 Agustus 2016

A Million Pieces

Part 9

Namja bersuara husky ini segera melangkahkan kakinya menuju mini market dan membeli barang “suapan” untuk bibinya Kyuhyun. Pelan namun pasti, ia masuk ke rumah namja yang berwajah seperti bayi itu. Dan harapannya untuk mengajak jalan Kyuhyun akhirnya terkabulkan! Kedua namja ini segera berjalan-jalan sambil melihat salju turun dengan intensitas sedang...

BRUUM

Mobil Audi itu melesat menuju tempat yang menurut Siwon sangat spesial, apalagi di sana nanti Siwon akan memberikan sesuatu yang spesial untuk Kyuhyun. Ia sangat berharap jika apa yang telah ia rencanakan secara dadakan dapat berjalan dengan sempurna.

CIIT

“Nah, kita sudah sampai!”

Dengan cepat Siwon membukakan pintu mobilnya untuk Kyuhyun dan membantu mengeluarkan namja ini dari mobil mewahnya layaknya sepasang kekasih. Ketika tangan kekar Siwon beradu dengan tangan putih pucat Kyuhyun, Siwon merasa ada getaran hebat dan banyak kupu-kupu yang terbang di perutnya. Apalagi Kyuhyun, namja yang cute ini bisa merasakan kalau pipinya merah merona. Itu yang membuatnya semakin gemas di depan Siwon.

“Kajja, hyung! Katanya hyung ingin menunjukkan sesuatu yang spesial untukku?” dengan mata yang berbinar cerah.

“Bersabarlah...ternyata kau orangnya tak sabaran, ya?” sambil menunjukkan senyuman termanisnya.
Akhirnya kedua namja ini segera melangkahkan kakinya menuju tempat yang ingin ditunjukkan Siwon untuk sahabatnya. Walaupun harus melewati alun-alun yang cukup dipadati manusia, tapi mereka tetap melangkahkan kakinya hingga tempat tujuannya. Percuma saja jika mereka hanya ke alun-alun, mereka juga bisa sampai ke sana tanpa perlu usaha yang keras seperti tadi.

“Hyung, sebenarnya kita mau kemana sih? Kenapa tidak sampai daritadi?”

“Waeyo? Apa kau kelelahan? Sini, biar kugendong! Kulihat kau agak lelah, memang tempatnya agak jauh...tapi aku yakin pasti kau akan suka!” sambil menyediakan punggungnya agar mudah dinaiki Kyuhyun. Kyuhyun ragu untuk naik di punggung tegap itu karena ia sadar tubuhnya yang cukup berisi -alias agak gemuk- pasti akan menyulitkan hyung-nya untuk menggendongnya

“Tapi hyung? Apa kau tak capek nantinya? Hyung tahu sendiri, kan hobiku itu makan...”

“Gwaenchana...kajja! Sebelum salju turun semakin lebat!” sambil menarik kedua tangan Kyuhyun dan membuat Kyuhyun sudah berada di gendongannya

‘Hangat dan nyaman. Tuhan, aku mohon biarkan aku merasakan ini sampai Engkau memanggilku nantinya.’

‘Ya Tuhan! Semoga aku bisa menggenggam tangan yang indah ini Tuhan!’

 10 menit kemudian

Bukit kecil yang ditumbuhi sebuah pohon rindang dan beralaskan rerumputan kecil yang lembut hingga seperti permadani hijau yang indah untuk bersandar, berbaring, dan tidur di sana. Air danau yang tenang dan nampak berkilauan karena pantulan sinar rembulan. Tak lupa juga ayunan kayu yang talinya sudah dililitkan oleh dedaunan menjalar. Langit malam yang indah karena sang rembulan mendukung pemandangan taman itu. Siwon masih setia dengan posisinya menggendong Kyuhyun yang mungkin sudah terlelap di punggung tegap Siwon. Deruan nafas yang pelan dan teratur sudah membuktikan bahwa Kyuhyun sudah tertidur di punggungnya. Perlahan dia letakkan tubuh namja itu di permadani rumput yang halus agar tidak menggangu tidurnya.

“Kyunnie...jjaljayo! Have a nice dream.....Ah mungkin kita akan tertidur berdua di tempat yang indah ini.....oh iya mungkin saat ini bibimu sangat mencemaskanmu dan aku akan membujuknya dengan alasan menginap di apartemenku. Ide yang bagus!”


Diangkatnya lagi tubuh berisi itu menuju mobil Audinya sambil tersenyum bahagia. Ia berharap semuanya sesuai dengan harapanya.....


To Be Continue



Tidak ada komentar:

Posting Komentar