Sabtu, 20 Agustus 2016

A Million Pieces

Part 7

“Tuan Muda, apakah anda ingin pulang ke rumah? Nampaknya Tuan muda sangat lelah!”

“Nde....aku sangat ingin beristirahat... tolong antarkan aku ke rumah....” dengan tatapanku yang kosong

“Cheonsamnida, Tuan Muda...sepertinya Tuan sangat sedih...bagaimana hasil check up-nya? Apa Tuan Muda baik-baik saja?”

“Ah...nde..aku baik-baik saja, ahjussi tak usah mencemaskanku...hanya penyakit biasa” tak lupa juga senyuman tipis yang bisa ku keluarkan saat ini.

Mobil akhirnya melaju menuju rumahku dengan kecepatan standar. Aku terus melihat pemandangan di sekitarku dengan tatapan yang kosong. Apa yang dikatakan uisanim barusan masih terngiang di telinga dan pikiranku. Aku akan pergi, pergi meninggalkan semua orang yang aku sayangi.....appa, eomma, dan namja yang pertama kalinya memelukku, Siwon hyung....

Tak sadar aku mengingat semua tentang namja itu. Namja yang ku akui tampan, tubuhnya yang tinggi tegap, dan senyumannya yang manis, aku menyukainya....aku menyukaimu, Siwon hyung....tapi, apa dia sudah memiliki yeojachingu? Aku takut, aku takut jika dia sudah memiliki yeojachingu, aku tidak mau dianggap sebagai perusak hubungan orang lain, ahh pasti dia sudah punya yeojachingu, tapi hatiku seakan mengatakan untuk mengungkapkan rasaku ini padanya, Tuhan...bantu aku untuk menjalani ini semua....aku akui aku mencintainya, yap aku mencintai Choi Siwon!

“Tuan Muda....kita sudah sampai....”

Seketika lamunanku hilang entah kemana, huftt...mungkin aku bisa melanjutkanya lagi di kamar.....

Kyuhyun’s PoV end


Hari demi hari telah berlalu. Sekarang saatnya awal musim salju dan tepatnya hari ini akan turun salju pertama di awal musim ini. Semua orang di Seoul sangat menyukainya, apalagi ditemani dengan teman, keluarga, atau dengan....kekasih tercintanya. Ditambah lagi kembang api yang biasanya dilepaskan dan mewarnai langit Seoul dengan pancaran sinarnya yang memukau. Itu menjadi aktivitas yang menyenangkan!

Berbeda dengan namja ini, ia hanya bisa memandangi salju pertama itu di rumahnya saja...lebih tepatnya di kamarnya. Tangannya terus meraba dinginnya jendela kamarnya akibat sekelebat angin pertanda salju akan turun. Sepertinya namja ini ingin sekali merasakan butiran kristal yang turun itu secara langsung dan memainkannya dengan sesuka hatinya. Tapi mungkin itu menjadi mimpi yang indah bagi namja ini.

She’s so hot...she’s on fire

Bunmyeonghi neon trick up ne somae kkeut eodinga (Magic-Super Junior-)

Nada dering lagu itu mengagetkan namja ini. Dengan segera ia meraih ponselnya dan menggeser layarnya untuk menerima panggilan yang ia duga dari nomor yang tak ia kenal.

“Yoboseyo?” tanyanya dengan suara yang lembut

“Kyu-ssi, apa ini benar nomormu?”

“Nde... Nuguseyo? Aku tak mengenalmu sebelumnya”

‘Ini aku! Apa kau tak mengenalku? Temanmu satu kampus!”

“Nuguya?! Daripada kau hanya membicarakan hal yang tak berguna, aku akan menutup telpon ini!”

Dengan kesal, ia memutuskan telepon yang menurutnya tak berguna dan kembali fokus pada apa yang ia kerjakan sebelumnya, menatap jendela tetapi dengan raut wajah yang kesal. Bibir merah yang dimajukan beberapa centi sambil menggembungkan kedua pipinya yang gempal itu, sungguh pemandangan yang lucu bagi seorang namja yang sedang kesal sekarang ini. Andai lawan bicaranya bisa melihat ekspresinya sekarang, mungkin ia akan tertawa terbahak-bahak melihatnya.

She’s so hot...she’s on fire

Bunmyeonghi neon trick up ne somae kkeut eodinga

Lagi-lagi dengan nomor yang sama, menghubunginya lagi....Kyuhyun yang sedang kesal kembali dibuat geram...siapa orang yang meneleponnya pada malam ini? Tidak ada kerjaan! Itu yang ada di pikiran namja ini sekarang.....kembali ia menggeserkan layar ponsel itu tanpa rasa bersalah karena harus menjawab panggilan itu

“Yoboseyo?! Katakan siapa kau? Tak ada kerjaan sekali malam seperti ini menelepon orang lain!”

“Yak! Kasar sekali kau ini! Ternyata kau mudah sekali melupakan orang lain!”


“Siapa kau sebenarnya? Dan mengapa kau meneleponku malam ini?”



To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar