Sabtu, 20 Agustus 2016

A Million Pieces

Part 6

Kyuhyun sudah tak kuat lagi menghadapi kenyataan yang ada sekarang. Dia tak berdaya, dia hanya bisa pasrah menjalani ini semua. Biarkan Tuhan yang akan menuntun jalannya, ia terima apa adanya meskipun itu menyakitkan. Tapi di satu sisi, namja ini memikirkan orang-orang yang sayang kepadanya. Appa, Eomma, para pelayan di rumahnya, dan terlebih lagi sang namja yang mengantarkannya ke rumah dan orang pertama yang berhasil memeluk tubuh Kyuhyun, membuat Kyuhyun tak merasakan kesepian, tetapi juga sudah sukses menerjunkan air mata saat ia bertemu dengan namja itu.

“Siwon hyung, saranghaeyo....jeongmal saranghaeyo....”gumamnya pelan

...................

SIWON PoV

Ah hari yang melelahkan untuk hari pertama kuliah di Korea. Mungkin berbaring sejenak dapat merefleksikan otot-ototku ini. Ku putuskan untuk mandi dan berganti pakaian sejenak dan meneguk air di dapur apartemenku. Ku ambil air dingin yang menyegarkan....ahhh segarnya! Kerongkonganku akhirnya basah setelah banyak melakukan aktivitas...

“Cho Kyuhyun, namja yang baik, perhatian, manis, cantik, tapi......kesepian”

Aish kenapa aku memikirkan namja itu? Apa yang salah dengan otakku? Otakku serasa bekerja, berusaha memutar memori yang baru saja terjadi di kampusku. Aku sangat mengingat saat aku pertama kali mejabat tangannya yang sejujurnya sangat lentik dan putih pucat itu. Ku lihat wajahnya saat berbicara padaku, sangat manis dan cantik, mungkin jika ku sentuh wajahnya akan terasa seperti kulit bayi yang sangat lembut...suaranya seperti malaikat, menenangkanku dan dapat melupakan gundahku selama ini. Matanya yang indah dan seakan berbicara. Ku ingat lagi tatapan matanya itu sendu dan sedikit tersirat kesedihan. Sungguh aku merasa berdosa telah membuat hatinya terluka saat pertama kali bertemu di Sungai Han.

Bukan masalah itu sebenarnya, melainkan saat dia mengatakan bahwa ia tak ingin bergabung dengan teman-teman sekelas, matanya mengisyaratkan bahwa ia sangat kesepian dan tak punya teman. Aku memeluknya tanpa sadar! Tubuhnya yang agak ramping memudahkanku untuk memeluk hampir seluruh badannya. Aku juga merasakan kehangatan saat aku memeluknya. Ya Tuhan....bantu aku untuk menemukan maksud semua ini!

Ku langkahkan kakiku menuju kamarku. Berbaring sambil menghadap langit-langit, mataku belum bisa diajak berkompromi untuk segera dipejamkan! Aku masih terus memikirkan Kyuhyun, teman pertamaku di kampusku yang baru. Senyuman manis pun tiba-tiba terbentuk di kedua bibirku mengingat wajah cantiknya itu. Bibirnya yang berwarna merah delima, pipinya yang chubby,  rambut coklatnya yang mempesona.....tiba-tiba aku terduduk dan menggaruk kepalaku yang sebenarnya tak gatal, aku merasa.....aku menyukainya! Yap...love at first sight! This is my heart situation now! Bukan hanya meyukainya, bahkan mencintainya...nomu-nomu saranghaeyo, Cho Kyuhyun! Tuhan sudah menentukan hatiku padanya! Aku takkan merubah keputusan itu.

SIWON PoV end



To Be Continue



Tidak ada komentar:

Posting Komentar