Sabtu, 12 November 2016

You are Not Stupid, My Dongsaeng

‘Ya Tuhan...apa salah adikku? Dia masih begitu polos, apa yang sedang Kau uji dari dia? Dia terlalu lemah untuk terus Engkau uji....Ya Tuhan.....Jika Engkau berkehendak, tolong kabulkan doaku agar dia bisa mendapatkan kebahagiaannya....’
Itulah seuntaian doa sang kakak untuk adiknya yang selalu mendapatkan cobaan dari Sang Pencipta. Toh mungkin juga di setiap cobaan pasti ada hikmah, tapi di pikiran cerdas sang Choi Siwon ini sangat memberatkan adiknya, apakah dia harus terus-menerus mendapatkan ujian dari Tuhan?

.................

06.00 AM KST

Mentari sudah memancarkan sinarnya, berarti hari masih akan terus berjalan normal. Sungguh nikmat yang telah Tuhan berikan kepada hamba-Nya! Tumbuhan hijau menjadi lebih segar dan hidup, bunga-bunga cantik telah bermekaran diikuti kupu-kupu terbang mengitarinya, tak lupa juga kicauan burung menjadi soundtrack ketenangan pagi ini. Namja tampan bertubuh atletis ini segera bangun dan beranjak dari kasur adiknya yang saat ini sang empunya kamar masih terlelap tidur berhubung ini sedang liburan hingga tiga bulan ke depannya karena liburan sekolah dan juga liburan musim semi.

“Aku buatkan saja sarapan dulu, biarkan dia tidur sejenak....pasti tubuhnya sangat sakit” ucapnya pelan agar tak membangunkan si adik.

KREEKKK

Baru beberapa langkah keluar dari kamar Kyuhyun, Siwon melihat ruang keluarga yang agak berantakan, yap karena efek pertengkaran ayahnya dan sang adik! Segera ia selesaikan semuanya dengan cepat agar ia bisa memasakkan makanan untuk dia dan adiknya. Untuk ayahnya? Ayahnya kalau sudah punya mood tidak baik, pasti ia akan pergi larut malam dan menginap di hotel yang cukup jauh dari tempat ia tinggal. Sudah tentu ia akan memesan makanan yang ada di hotel untuk ia santap.

Tangan atletisnya dengan cekatan meracik bumbu untuk membuat nasi goreng spesial kesukaan adiknya itu. Tak butuh waktu lama ia bisa sajikan nasi goreng spesial-nya dan mencuci peralatan masaknya dan menyusunnya di rak piring. Sungguh, jika kita lihat sosok Siwon ialah calon suami idaman bagi setiap yeoja yang mengetahui sifatnya selain baik, ramah, ia juga sangat menyukai kebersihan.

“Ahhh saatnya membangunkannya, mungkin ia sudah lapar!”
Kaki jenjangnya melangkah menuju kamar namdongsaengnya. Kamar dengan nuansa putih dan sapphire blue menjadi warna kesukaan Kyuhyun. Sama seperti Siwon, namja yang sedang tertidur ini sangat menyukai kerapihan dan kebersihan. Lihat saja meja belajarnya, sangat rapi! Buku-buku pelajarannya ia susun di rak buku, meja belajarnya ia lengkapi dengan vas bunga berukuran kecil yang di dalamnya sudah ada bunga mawar yang siap merekah. Dan ternyata lagi bunga mawar merupakan kesukaan Kyuhyun dan mendiang ibunya.

Kita beralih lagi menuju Choi Siwon yang sedari tadi sudah masuk ke kamar Kyuhyun. Ia dekati adiknya dengan perlahan agar tidak langsung menganggu tidurnya itu. Ia usap kepala adiknya dengan pelan dan penuh kasih sayang. Tunggu dulu, sepertinya Siwon menemukan keganjalan pada tubuh adiknya. Bukan masalah memar yang masih membekas dipipi chubby putih pucat adiknya, tapi suhu tubuh adiknya meningkat tajam hingga Siwon merasa sedikit kaget! Belum pernah adiknya demam separah ini.....Ia lihat kening adiknya yang berkeringat dan bulir keringat itu mengalir bebas menuju pipinya. Sesekali ia dengar nembusan nafas adiknya yang tidak teratur dan kadang-kadang bergumam...

“Kyunnie...gwaenchana? Ireona!” tanya Siwon dengan kepanikan luar biasa.

“Ungghh...hyung...hyung...” gumam Kyuhyun.

“Ireona, Kyunnie! Jangan buat hyung cemas!”


“Hyung....aku kedinginan.....tolong matikan AC-nya.....”gumam Kyuhyun

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar