Sabtu, 12 November 2016

You are Not Stupid, My Dongsaeng

“Ini I-pod. Ini bisa digunakan untuk mendengarkan musik. Dan di sini juga hyung sudah menambahkan musik yang kau sukai!”

“Memangnya hyung tahu musik kesukaanku apa? Kan selama ini hyung sibuk dengan perusahaan appa....dan hyung juga tidak punya waktu untuk bermain denganku! Aku sangat ingin hyung menemaniku bermain dan belajar seperti dulu...apa hyung sudah tak sayang padaku?” tanya Kyuhyun polos. Kyuhyun memang memiliki perilaku yang sangat polos dan wajar saja Kyuhyun mudah sekali ditipu oleh teman yang membullynya.

“Ani....hyung sangat sayang padamu! Karena hanya kaulah yang menjadi penyemangat hidup hyung selain appa. Mianhae jika hyung jarang lagi bermain bersamamu....hyung sedang sibuk-sibuknya dengan urusan kantor...nanti hyung akan cari waktu agar kita bisa main dan belajar bersama! 
Arrachi?”

“Ne! Yakso?”

“Ne, Yakso!”

‘Hyung juga akan berjanji akan selalu berada di sampingmu! Karena hyung tahu bahwa kau adalah seseorang yang harus hyung lindungi dari hal yang membahayakanmu, Kyunnie....nan jeongmal saranghaeyo’

“Hyung, mau lihat permainan piano terbaruku tidak? Ini baru aku pelajari tadi, judulnya Fur Elise....”

“Jinjja? Tunjukkan pada hyung!” antusias melihat adik kecilnya yang mulai menekan tuts piano yang bernadakan Fur Elise.

Dentingan piano di kamar sang adik membuatnya seperti di surga! Jari-jari lentik adiknya dengan mudahnya mengalunkan nada Fur Elise. Memang tak salah! Sang adik memiliki bakat seperti ibunya, di bidang musik dan piano adalah instrumen kesukaan mendiang ibunya! Sepintas Siwon melihat wajah adiknya seperti wajah ibunya. Spontan Siwon langsung memeluk Kyuhyun yang masih asik dengan pianonya dan mendekap erat tubuh adiknya itu.

“Hyung kenapa kau memelukku seperti ini? Apa hyung merindukan eomma?” tanya Kyuhyun lirih
“Melihatmu bermain piano, itu mengingatkanku pada sosok eomma....dan wajahmu sangat mirip dengan eomma! Hyung merindukan eomma....”

“Apa eomma tak sayang padaku? Kenapa aku tidak diizinkan untuk  melihat wajah eomma oleh Tuhan? Kenapa Tuhan jahat padaku?”

“Shut....Kyunnie, Tuhan tidak jahat....Tuhan itu sangat sayang kepada eomma, dirimu, dan semuanya....Mungkin kau akan diizinkan untuk melihat wajah Eomma tidak sekarang, tapi nanti”

“Nanti kapan, hyung?”

“Hyung juga tak tahu kapan, yang penting Tuhan sudah memberitahukan kepada kita bahwa kita pasti akan melihat wajah Eomma!”

“Hyung.....”

“Ne, ada apa? Apa kau mau sesuatu?”

“Aku mengantuk...tubuhku sangat lelah sekali...”

“Hyung antarkan kau ke kasurmu, ne?” ucap Siwon dan langsung menggendong namdongsaengnya ala bridal style. Kyuhyun langsung menggaetkan tangan putih pucatnya itu ke leher sang kakak tercintanya. Meskipun tubuh Kyuhyun agak berisi, tapi bagi Siwon tubuh adik kecilnya ini masih enteng seperti kapas yang jika ditiup masih bisa terbang di udara dan menurutnya Kyuhyun ia anggap seperti harta berharga yang langka dan mudah rapuh jika dia teledor dalam menjaganya karena ia akui juga bahwa namdongsaengnya memiliki imun yang lemah sehingga ia mudah sakit. Andaikan saja penderitaan Kyuhyun bisa dibagikan untuk Siwon, ia pasti sangat ikhlas menerimanya! Karena ia juga tahu bahwa betapa beratnya kehidupan yang dijalani oleh seorang Choi Kyuhyun, selain ia mengidap disleksia jadi mudah sakit jika di musim pancaroba (dingin-panas yang silih berganti tanpa tahu cuaca yang pasti)


Siwon segera merebahkan adik kecilnya di kasur single miliknya. Sang adik yang sedari tadi sudah tertidur di gendongannya dengan ikhlas ia juga ikut mengistirahatkan badan atletisnya di kasur single adiknya. Dipandangnya wajah lelah adiknya itu dengan penuh pilu mengapa adiknya yang harus mendapat cobaan yang begitu berat. Apa salah dia? Dia masih begitu polos untuk usianya yang terbilang sudah remaja, 17 tahun.

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar