‘Aku ini bodoh dan selamanya menjadi orang bodoh!
Meskipun aku berusaha hingga akhir hidupku, aku tetap mejadi manusia terbodoh
dan tak berguna’ - Cho Kyuhyun –
‘Kau tak
bodoh. Semua manusia diciptakan Tuhan pandai di setiap kekurangannya, aku yakin
kau pasti bisa. Percayalah padaku! Selama aku masih di sini, aku akan selalu
membimbingmu dan menghiburmu setiap saat’ – Choi Siwon –
...........................
BRAKK
Mungkin untuk sekian kalinya sang ayah menjatuhkan
barang yang ada di sekitarnya dan semuanya hanya untuk melampiaskan emosi
kepada bocah, sebenarnya tidak pantas untuk dipanggil bocah karena usianya
sudah menginjak 17 tahun! Dan ini yang jadi permasalahannya...nilai ujian di
sekolahnya selalu kecil, tak heran jika ayahnya selalu marah! Bocah yang
menjadi bahan siksaan ayahnya hanya bisa menangis, menangis, dan menangis...
“Appa...hikss....hikss...mianhae! Jeongmal
mianhae.....aku akan berusaha....hikss....” tangis bocah ini semakin
menjadi-jadi
“Menyesal aku memiliki anak bodoh sepertimu! Tidak
ada gunanya, menyusahkan, menjatuhkan harga diri keluarga saja!” teriak sang
ayah dan tak segan-segan ia menyiksa anak bungsunya itu.
PLETAS
“Appa......! Appo.....hiks.....”
Sang kakak yang baru pulang dari kantornya segera berlari
sambil menahan tubuh adiknya yang hampir terjatuh. Sang kakak tak tega melihat
adiknya terus-terusan disiksa oleh ayahnya. Ibu kandungnya telah meninggal
setelah melahirkan bocah malang itu.
“Appa! Kasihan
dia! Dia sudah berusaha memberikan yang terbaik! Kenapa appa terlalu
memaksanya! Dia akan tertekan jika appa memaksanya terus! Gwaenchana? Kajja
kita ke kamar!” sambil memapah adiknya yang masih merintih kesakitan.
.................
“Gwaenchana Kyu? Masih ada yang sakit? Kalau ada
jangan disembunyikan dari hyung, arrachi?”
Sang bocah yang masih merintih kesakitan ini hanya
menganggukkan kepalanya sambil terus menghapus air matanya. Kasihan melihat
orang yang kita sayangi menderita karena ia memiliki kekurangan di antara orang
lain yang hidup di sekitarnya.
“Kyunnie-ah......apa hyung boleh melihat hasil
ujianmu?”
“Apa hyung akan marah padaku seperti appa? Aku
takut......” tanya Kyuhyun dengan nada yang lirih.
“Hyung tak akan marah....hyung berjanji” sambil
menunjukkan senyuman tulusnya kepada adik semata wayangnya.
“Arraseo....ini hyung” sambil menyerahkan hasil
ujiannya.
Siwon melihat hasil ujian Kyuhyun yang sebenarnya
sangat buruk bahkan tidak pantas unuk disebut nilai. Tapi hanya satu mata ujian
yang menarik minat namja bertubuh atletis ini untuk melihat lebih teliti.
Ternyata dongsaeng kecilnya memiliki bakat yang diturunkan dari ibunya.
“Kyunnie-ah...ternyata nilaimu tak buruk juga.
Lihatlah ada satu nilaimu yang tak merah!” ucap sang kakak dengan semangat. Ini
bertujuan untuk mengembalikan mood adiknya yang kacau.
“Benarkah? Apa hyung tak membohongiku?” tanya
Kyuhyun dengan kedua matanya berkilat penuh harapan.
“Ne! Nilai seni musikmu sangat sempurna! Hyung
bangga padamu!” sambil memeluk Kyuhyun yang duduk terdiam mematung.
“Ternyata eomma menurunkan bakatnya
kepadamu....eomma yang di surga sana pasti bangga memilikimu! Hyung dapat
pastikan itu!” sambil mengelus pelan punggung adiknya.
“Tapi hyung, aku ini bodoh....aku tak bisa membaca
dan menulis....aku hanya membebani keluarga ini, hyung” lirih Kyuhyun di balik
pundak kakaknya
“Kyu, dengarkan hyung! Setiap manusia diciptakan
Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan. Dan hyung akui itu. Walaupun kau tak
bisa membaca dan menulis, tapi kau memiliki keahlian di bidang musik” sahut
Siwon dengan mantap, meyakinkan adiknya bahwa apa yang diucapkannya memang
benar.
“Sebagai hadiahnya, hyung sudah belikan kau ini!”
sambil menunjukkan I-pod kepada Kyuhyun yang masih tercengang benda apa yang
dipegang hyungnya. Selama ini ia tidak pernah menggunakan gadget! Meskipun gadget
yang keluaran lama sekalipun. Pertama karena ia tidak bisa menggunakannya, dan
kedua ia tidak pernah dihadiahi ponsel sebelumnya.
“Hyung, ini apa?” tanya Kyuhyun pelan
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar